INFORMATIKA

LITERASI DIGITAL

PENGERTIAN : 

Literasi digital adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan teknologi digital secara efektif, kritis, dan bertanggung jawab. Ini mencakup pemahaman tentang cara mengakses, mengevaluasi, dan memanfaatkan informasi yang tersedia di dunia digital. Tidak hanya sebatas mampu menggunakan perangkat seperti komputer atau smartphone, literasi digital juga menuntut kecakapan dalam membedakan informasi yang benar dan yang menyesatkan, serta memahami etika dalam berkomunikasi dan berinteraksi secara online. Selain itu, literasi digital juga berarti memiliki kesadaran terhadap keamanan data pribadi, hak cipta, serta dampak sosial dari aktivitas digital yang dilakukan. Dalam era yang serba terhubung ini, literasi digital menjadi keterampilan penting agar seseorang bisa menjadi pengguna teknologi yang cerdas, kritis, dan bertanggung jawab.

Persiapan untuk literasi digital

Etika DIgital

Etika digital adalah salah satu bagian penting dalam literasi digital. Etika digital mencakup sikap dan perilaku yang baik saat menggunakan teknologi dan media digital. Ini berarti kita harus bertanggung jawab atas apa yang kita unggah.

Pembersihan Data

Sebelum informasi ditampilkan atau, perlu dilakukan pembersihan data terlebih dahulu. Langkah ini bertujuan untuk memilih mana data yang relevan dan akurat, serta menghapus data yang tidak penting, duplikat. Pembersihan data membantu menyusun informasi yang lebih jelas, terstruktur, dan mudah dipahami untuk proses selanjutnya.

Pengolahan Data

Setelah data dibersihkan, langkah selanjutnya adalah pengolahan data. Data yang telah disusun kemudian diubah menjadi bentuk yang lebih menarik dan informatif, misalnya dijadikan presentasi PowerPoint menggunakan Canva. Pengolahan data ini membantu menyampaikan informasi secara efektif kepada audiens.

ANJUNGAN SUMATERA UTARA

A. Rumah Bolon

Berdasarkan informasi yang didapat

Berdasarkan informasi yang kita dapat dari anjungan Sumatra Utara, kami mendapat informasi banyak mengenai adat dan budaya Sumatra Utara di dalam rumah adat Bolon ini karena ada berbagai koleksi dan artefak di dalam rumahnya.

Berdasarkan sumber digital

Ruma Bolon memilik bentuk persegi empat. Ruma Bolon mempunyai model seperti rumah panggung. Rumah ini memiliki tinggi dari tanah sekitar 1,75 meter dari tanah. Tingginya Ruma Bolon menyebabkan penghuni rumah atau tamu yang hendak masuk ke dalam rumah harus menggunakan tangga. Tangga Ruma Bolon terletak di tengah-tengah badan rumah. Hal ini mengakibatkan jika tamu atau penghuni rumah harus menunduk untuk berjalan ke tangga.

B. Batu Lompat Fahombo

Berdasarkan informasi yang di Dapat

ritual melompati tumpukan batu setinggi sekitar 2 meter yang dilakukan oleh para pemuda Nias. Tradisi ini bukan sekadar pertunjukan ketangkasan, tetapi simbol bahwa seorang pria telah mencapai kedewasaan dan kejantanan

Berdasarkan sumber digital

Tradisi lompat batu disebut hombo atau fahombo dilakukan suku Nias, Provinsi Sumatera Utara. Tradisi ini hanya dilakukan oleh laki-laki. Tradisi Lompat Batu biasanya dilakukan para pemuda dengan cara melompati tumpukan batu setinggi 2 meter untuk menunjukkan bahwa mereka pantas dianggap dewasa secara fisik.

C. Kain Ulos

Ulos adalah salah satu jenis kain khas masyarakat Batak, Sumatera Utara. Dari bahasa asalnya, "ulos" berarti kain. Cara membuat ulos serupa dengan cara membuat songket khas Melayu, yaitu menggunakan alat tenun bukan mesin.Warna dominan pada ulos adalah merah, hitam, dan putih yang dihiasi oleh ragam tenunan dari benang emas atau perak. Mulanya ulos dikenakan di dalam bentuk selendang atau sarung saja, kerap digunakan pada perhelatan resmi atau upacara adat Batak, tetapi kini banyak dijumpai di dalam bentuk produk suvenir, sarung bantal, ikat pinggang, tas, pakaian, alas meja, dasi, dompet, dan gorden.

ANJUNGAN SUMATERA BARAT

A. Rumah Gadang

Rumah Gadang adalah nama untuk rumah adat Minangkabau yang merupakan rumah tradisional dan banyak dijumpai di Sumatera Barat, Indonesia. Rumah ini juga disebut dengan nama lain Rumah Bagonjong atau ada juga yang menyebut dengan nama Rumah Baanjuang oleh masyarakat setempat. Rumah adat ini memiliki keunikan bentuk arsitektur dengan bentuk puncak atapnya runcing yang menyerupai tanduk kerbau dan dahulunya dibuat dari bahan ijuk yang dapat tahan sampai puluhan tahun,  namun belakangan atap rumah ini banyak berganti dengan atap seng. Rumah Gadang ini dibuat berbentuk empat persegi panjang dan dibagi atas dua bagian, muka dan belakang.

sumber : wikipedia

B. Talempong

Talempong (atau dikenal sebagai Cak Lempong dalam sebutan sebutan di Negeri Sembilan Malaysia) adalah sebuah alat musik pukul tradisional khas suku Minangkabau. Bentuknya hampir sama dengan instrumen bonang dalam perangkat gamelan. Talempong dibuat dengan menggunakan bahan dasar dari kuningan, tetapi ada pula yang terbuat dari kayu dan batu. Namun, saat ini talempong dari jenis kuningan lebih banyak digunakan. Talempong berbentuk lingkaran dengan diameter 15 sampai 17,5 sentimeter, pada bagian bawahnya berlubang sedangkan pada bagian atasnya terdapat bundaran yang menonjol berdiameter lima sentimeter sebagai tempat untuk dipukul. Talempong memiliki nada yang berbeda-beda. Bunyi yang dihasilkan talempong berasal dari sepasang kayu yang dipukulkan pada permukaannya. Talempong biasanya digunakan untuk mengiringi tarian pertunjukan atau penyambutan, seperti Tari Piring yang khas, Tari Pasambahan, Tari Alang Suntiang Pangulu dan Tari Gelombang.

sumber wikipedia